Jumat, 30 September 2022

Penginderaan Jauh





Prinsip dasar dari penginderaan jauh adalah adanya rekaman interaksi antara gelombang elektronik dan objek di muka bumi yang tertangkap oleh sensor penangkap gelombang. Penangkap gelombang ini dapat berupa satelit, pesawat, atau pesawat tanpa awak. 


Kelebihan Penginderaan Jauh: 
1. Dapat memetakan cakupan wilayah yang luas dalam waktu singkat 
2. Tidak membutuhkan banyak tenaga kerja 3. 
3. Cakupan wilayah yang sulit dijangkau tetap dapat diidentifikasi 
4. Peta yang dihasilkan bersifat 3 dimensi 
5. Dapat menghasilkan visual fenomena di muka bumi dengan periode waktu 
6. Biaya lebih murah 

Kelemahan Penginderaan Jauh: 
1. Terkadang untuk pemetaan yang detail, akurasinya tidak selalu baik karena bergantung pada resolusi citra yang digunakan 
2. Memerlukan tenaga ahli yang mumpuni/ahli.

Manfaat Penginderaan Jauh: 
1. Pemetaan geologi dan geomorfologi, misalnya eksplorasi mineral dan energi 
2. Pemetaan terjadinya suatu fenomena di muka bumi, misalnya kebakaran, kebanjiran, degradasi lahan, perubahan lahan, dan lain – lain. 
3. Pemetaan bencana alam

INTERPRETASI CITRA

Pengertian interpretasi citra: mengindentifikasi objek dan menilai arti pentingnya objek yang tergambarkan pada citra tersebut (Sutanto, 1986) -> 


Citra terbagi menjadi citra foto dan citra non foto

Unsur-unsur interpretasi peta:
✔️✴️Rona dan warna
Rona: tingkat kegelapan atau kecerahan objek pada suatu citra yang dinyatakan dalam derajat keabuan dan bergantung cuaca
Warna: wujud yang tampak oleh mata berdasarkan jenis spektrum
✔️❇️Bentuk
Mengacu ke bentuk secara umum, konfigurasi, atau garis besar pada wujud suatu objek
Atribut yang jelas
Menyangkut pada kerangka suatu objek
✔️✴️Ukuran
Atribut objek yang berupa jarak, luas, tinggi, gradien, dan volume
Berkaitan dengan penggunaan skala -> penyebutan ukuran tidak selalu sama
✔️❇️Pola
Berkaitan dengan susunan keruangan objek
Pengulangan bentuk umum sekelompok objek
Ciri yang menandai sekelompok objek

✔️✴️Bayangan
Akibat pantulan sinar matahari pada suatu objek
Memperkirakan profil dan ketinggian relief pada suatu objek
Efek: dapat mempertegas dan memperlemah kenampakan objek

✔️✴️Tekstur
Ukuran frekuensi perubahan rona pada citra
Hasil dari agregasi / pengelompokkan satuan kenampakan yang terlalu kecil tapi dapat dibedakan
Bergantung ada skala dan resolusi citra
Meliputi tingkatan aksar, sedang, dan halus

✔️❇️Situs
Bukan ciri objek selain langsung, melainkan kaitannya dengan lingkungan sekitarnya
Penjelasan objek terhadap objek lain yang lebih dapat dijadikan sebagai dasar untuk identifikasi objek yang dikaji 
Letak objek terhadap bentang darat

↕️✔️❇️Asosiasi
Keterkaitan antara objek yang satu dengan yang lain
Berguna sebagai petunjuk bagi adanya objek lain


Interpretasi citra atau penafsiran objek di permukaan bumi harus didasarkan pada ciri-ciri atau  unsur sebagai berikut.

  1. Ciri Spektral

Ciri spektral adalah hasil dari interaksi objek dengan tenaga elektro magnetik yang berasal dari dari pengambilan gambar. Maksudnya adalah tenaga elektro magnetik yang ditampilkan gambar tersebut apakah dapat menyajikan rona dan warna dari suatu objek atau tidak. Secara sederhana rona adalah bentuk sedangkan warna adalah tampilan yang mendominasi.

  1. Ciri Spasial

Ciri spasial adalah lanjutan dari ciri spektral. Jadi isi dari ciri spasial tersebut berisi rona, warna, pola, ukuran, bayangan, tekstur, dan asosiasi. Karena pada ciri spasial ini persebaran akan dapat dilihat secara nyata sehingga pengenalan akan lebih mudah untuk tersampaikan.

  1. Ciri Temporal

Ciri temporal adalah objek pengambilan gambar yang jelas pada waktu perekaman. Ciri temporal merupakan bentuk yang nyata. Jadi apabila hendak menganalisis interpretasi citra dari lahan akan terlihat lahan yang subur akan memiliki warna yang hijau sedangkan lahan yang kering akan nampak kecoklatan.

Dari 3 ciri tersebut dapat di jelaskan bahwa tingkat yang paling mudah diamati adalah warna dan rona. Seperti pada gambar berikut : 


contoh interpretasi obyek di permukaan bumi yang akan kita kaji adalah mengenai karakteristik untuk obyek rel kereta api.

1. Jalur rel kereta api memiliki bentuk memanjang. lebar sama dan biasanya lurus-lurus saja. Jarang belok yang menukik seperti itu.

2. Teksturnya halus, jika dibandingkan dengan daerah sekitarnya maka akan memiliki rona yang cerah

3. Jika bertemu jalan raya atau simpangan umumnya tegak saja atau agak menyerong atau miring sedikit.

Senin, 19 September 2022

Soal hitungan geografi ini ada yang bertipe mudah dan ada juga yang lumayan sulit. Kuncinya adalah latihan sesering mungkin mengerjakannya. Berikut ini kumpulan soal latihan geografi fisik hitungan peta dan gradien termis. Selamat belajar. 1. Menghitung Gradien Termis (Penurunan Suhu di Troposfer) Prinsip = setiap kenaikan topografi 100 m, maka suhu turun rata-rata 0,6⁰C di troposfer. ∆ T = 26, 3⁰ - (h/100 x 0,6⁰)  -  26,3⁰ = suhu rata-rata daerah pantai (0 meter) - h = ketinggian tempat yang dicari - 0,6⁰ = penurunan suhu per 100 meter 2. Mencari skala peta dengan dua titik lokasi Membandingkan 2 titik di peta dengan 2 titik di lapangan. Contoh jarak A-B di peta adalah 10 cm, sementara jarak A-B di lapangan adalah 1.000 m. Berapa skala peta nya? 10 cm : 1.000 m (100.000 cm) 1 : 10.000 cm 3. Mencari skala/jarak di peta dengan perbandingan di peta lain yang sudah ada skalanya Contoh: Jarak A- B di peta Q = 2 cm dan tidak ada skalanya. Di peta Z, skala peta 1: 10.000 dan jarak A-B adalah 9 cm. Berapa skala peta 1? 2 x Q = 9 x 10.000 2 x Q = 90.000 Q = 90.000/2 = 45.000 jadi, skala peta Q adalah 1: 45.000 4. Menghitung Contur interval peta topografi Rumus Ci = 1/2.000 x skala peta (dalam meter) Contoh: Diketahui Ci pada peta adalah 25 m. Berapa skala peta topografi tersebut? Jawab: 25 = 1/2.000 x skala Skala = 2000 x 25 = 50.000 jadi skala peta nya 1: 50.000 5. Menentukan jarak asli di lapangan Contoh: Jarak A-B di peta = 5 cm dengan skala 1: 100.000 Jarak sebenarnya adalah 5cm x 100.000 cm = 5 km 6. Mengubah skala garis ke angka Berapa skala peta di bawah ini?. Ubah ke skala angka!
5 cm = 9 km 5 cm = 9.000.000 cm (ubah km ke cm dulu)1 1 cm = 180.000 cm (dibagi 5) Jadi skalanya 1: 180.000 7. Menghitung selisih derajat lintang dan bujur Rumus astronomis, tiap 1⁰ = 60 menit = 111 km Contoh di peta diketahui sebagai berikut Berapa skala peta di atas! Jarak A-B = 10 cm maka jarak sebenarnya adalah 40⁰ 22' - 40⁰ 20' = 2 2' = 2/60 x 111 km = 3,7 km (darimana 60?, karena 1⁰ =60 menit)