Sabtu, 31 Juli 2021

Objek geografi, aspek geografi dan konsep esensial geografi

OBYEK, ASPEK, KONSEP GEOGRAFI
Pada kegiatan pembelajaran kali ini ada tiga materi yang akan kalian pelajari, yaitu 
objek geografi, aspek geografi dan konsep esensial geografi yang ketiganya 
merupakan materi penting dalam kompetensi dasar ini. Untuk itu, pelajarilah dengan 
seksama dan cermat.
1. Objek Geografi
Setiap disiplin ilmu memilki objek yang menjadi bidang kajiannya. Objek
bidang ilmu tersebut berupa objek material dan objek formal. Objek material 
berkaitan dengan substansi materi yang dikaji, sedangkan objek formal berkaitan 
dengan pendekatan (cara pandang) yang digunakan dalam menganalisis substansi 
(objek material) tersebut. 
a) Pada objek material
Antara bidang ilmu yang satu dengan bidang ilmu yang lain dapat memiliki 
substansi objek yang sama atau hampir sama. Objek material ilmu geografi
berkaitan dengan bentang lahan fisik dan bentang lahan manusia. Objek 
material geografi adalah fenomena geosfer yang, dan antroposfer. 
Objek material yang berkaitan dengan bentang lahan fisik atau lingkungan 
alam meliputi litosfer (geologi, geomorfologi dan pedologi), hidrosfer
(aseanografi dan hidrologi), atmosfer (meteorologi dan klimatologi), biosfer
(botani dan zoologi).
Objek material yang berkaitan dengan bentang lahan budaya atau 
lingkunga manusia meliputi geografi sosial, geografi penduduk, geografi kota, 
geografi ekonomi dan lain sebagainya.
b) Objek formal 
Objek formal geografi berupa pendekatan (cara/sudut pandang) yang 
digunakan dalam memahami objek material. Dalam konteks itu geografi 
memilki sudut pandang spesifik yang membedakan dengan ilmu-ilmu lain:
1) Sudut pandang keruangan
Melalui sudut pandang keruangan, objek formal ditinjau dari segi nilai 
suatu tempat dari berbagai kepentingan. Dari hal ini kita bisa mempelajari 
tentang letak, jarak, keterjangkauan (aksesibilitas), dan sebagainya.
2) Sudut pandang kelingkungan
Sudut pandang ini diterapkan dengan cara mempelajari suatu tempat 
dalam kaitannya dengan keadaan suatu tempat beserta komponen-
komponen di dalamnya dalam satu kesatuan wilayah. Komponen-
komponen tersebut terdiri atas komponen abiotik dan biotik.
3) Sudut pandang kewilayahan
Pada sudut pandang ini, objek formal dipelajari kesamaan dan 
perbedaannya antarwilayah serta wilayah dengan ciri-ciri khas. Dari sudut 
pandang ini kemudian muncul pewilayahan seperti kawasan gurun, yaitu 
daerah-daerah yang mempunyai ciri-ciri serupa dalam komponen 
atmosfer.
4) Sudut pandang waktu
Objek formal dipelajari dari segi perkembangan dari periode ke 
periode waktu atau perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu. 
Contoh: perkembangan wilayah dari tahun ke tahun dan kondisi garis 
pantai dari waktu ke waktu.
Berdasarkan cara pandang objek formal, maka muncullah enam pertanyaan pokok 
sebagai ciri khas geografi yang dikenal dengan istilah 5W 1H, yaitu:
a. Pertanyaan What (apa), untuk mengetahui jenis fenomena alam yang 
terjadi. 
b. Pertanyaan When (kapan), untuk mengetahui waktu terjadinya fenomena 
alam. 
c. Pertanyaan Where (di mana), untuk mengetahui tempat fenomena alam 
berlangsung. 
d. Pertanyaan Why (mengapa), untuk mengetahui penyebab terjadinya 
fenomena alam. 
e. Pertanyaan Who (siapa), untuk mengetahui subjek atau pelaku yang 
menyebabkan terjadinya fenomena alam. 
f. Pertanyaan How (bagaimana), untuk mengetahui proses terjadinya 
fenomena alam.
Salah satu contoh kasus fenomena atau gejala alam adalah gempa bumi 
di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, pada tanggal 27 
Mei 2006. Gempa bumi merupakan suatu fenomena alam yang sangat 
merugikan manusia. Analisis peristiwa gempa bumi di Daerah Istimewa 
Yogyakarta dan Jawa Tengah, dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan berikut. 
a. Apa fenomena alam yang terjadi? Tsunami
b. Kapan terjadinya? 26 Desember 2004. 
c. Di mana terjadi gempa bumi tersebut? Di Samudera Hindia tepatnya di 
Pantai Selatan Sumatera, sekitar 149 km Meulaboh, Naggroe Aceh 
darussalam. 
d. Mengapa terjadi peristiwa itu? Peristiwa tersebut terjadi karena adanya 
pergerakan lempeng tektonik antara lempeng Indo-Australia dan 
lempeng Eurasia. 
e. Siapa atau apa yang menyebabkannya? Adanya tumbukan antara dua 
lempeng tektonik. 
f. Bagaimana tsunami itu dapat terjadi? Gempa yang terjadi di perairan 
barat Aceh, Nicobar, dan Andaman, merupakan akibat dari interaksi 
lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Gempa-gempa besar yang 
mempunyai magnitudo 9,0 berpusat di dasar laut pada kedalaman 10 
kilometer-tergolong gempa dangkal-itu telah menimbulkan gelombang 
tsunami yang menerjang wilayah pantai di Asia Tenggara dan Asia 
Selatan, yang berada di sekeliling tiga pusat gempa tersebut. Pergeseran 
batuan secara tiba-tiba yang menimbulkan gempa itu disertai 
pelentingan batuan, yang terjadi di bawah pulau dan dasar laut. Dasar 
samudra yang naik di atas palung Sunda ini mengubah dan menaikkan 
permukaan air laut di atasnya sehingga permukaan datar air laut ke arah 
pantai barat Sumatera ikut terpengaruh berupa penurunan muka air laut. 
Proses ini juga akan menggoyang air laut hingga menimbulkan 
gelombang laut yang disebut tsunami. Ukuran gelombang ini bisa hanya 
beberapa puluh sentimeter hingga puluhan meter.
2. Aspek Geografi
Keterkaitan geografi dengan disiplin ilmu lain dapat dibedakan berdasarkan 
aspek-aspek geografi. Aspek geografi terbagi menjadi dua kelompok, yaitu aspek 
fisik dan aspek sosial.
a. Aspek Fisik
Aspek fisik geografi mengkaji segala fenomena geosfer yang mempengaruhi 
kehidupan manusia, meliputi aspek kimiawi, biologis, astronomis dan semua 
fenomena alam yang dapat diamati langsung. Contohnya sebagai berikut:
1) Aspek topologi
Aspek topologi adalah aspek yang berkaitan dengan bentuk muka bumi 
(morfologi), letak atau lokasi sutua wilayah, luas dan batas-batas wilayah 
yang mempunyai ciri khas tertentu.
2) Aspek abiotik
Aspek abiotik adalah aspek yang berkaitan dengan unsur kondisi tanah, 
hidrologi, iklim dari suatu wilayah
3) Aspek biotik
Aspek biotik adalah aspek yang berkaitan dengan unsur tumbuhan, 
hewan dan manusia (penduduk).
b. Aspek Non Fisik/Sosial
Aspek sosial meliputi aspek antropologis, politis, ekonomis, dan aspek yang 
berhubungan dengan aktivitas dan pola hidup manusia (kebudayaan). Pada 
aspek sosial, manusia berperan sebagai fokus utama dari kajian geografi 
dengan memperhatikan pola penyebaran manusia dalam ruang dan kaitan 
perilaku manusia dengan lingkungannya.
Aspek sosial terdiri dari:
a) Aspek sosial
Aspek sosial adalah aspek yang berkaitan dengan unsur tradisi, adat-
istiadat, komunitas, kelompok masyarakat dan lembaga-lembaga sosial.
b) Aspek ekonomi
Aspek ekonomi meliputi pertanian, perkebunan, pertambangan, industri, 
perdagangan, transportasi, pasar dan kegiatan ekonomi lainnya.
c) Aspek budaya dan politik
Aspek budaya adalah adalah aspek yang berkaitan dengan unsur 
pendidikan, agama, bahasa dan kesenian, sedangkan aspek politik 
berkaitan dengan unsur kepemerintahan yang terjadi dalam kehidupan 
masyarakat.
Kedua aspek dalam geografi ini menjadi dasar pembagian ilmu geografi 
menjadi dua cabang utama.
Menurut Hagget, cabang geografi dapat diuraikan sebagai berikut: 
1) Geografi fisik 
Geografi fisik merupakan cabang geografi yang mempelajari gejala fisik di 
permukaan bumi. Gejala fisik itu terdiri atas tanah, air, udara dengan segala 
prosesnya. Bidang kajian dalam geografi fisik adalah gejala alamiah di 
permukaan bumi yang menjadi lingkungan hidup manusia, misalnya gunung, 
dataran rendah, sungai, dan pesisir. Geografi fisik menjelaskan penyebaran 
kenampakan alam yang bervariasi serta mencari jawaban tentang 
pembentukan dan perubahannya dari kenampakan masa lalu.
2) Geografi Sosial 
Geografi sosial disebut juga geografi manusia merupakan cabang geografi 
yang obyek kajiannya keruangan manusia. Aspek-aspek yang dikaji dalam cabang ini termasuk kependudukan, aktivitas manusia yang meliputi aktivitas 
ekonomi, aktivitas politik, aktivitas sosial dan aktivitas budayanya. Dalam 
melakukan studi aspek kemanusiaan, geografi manusia terbagi dalam cabang-
cabang geografi penduduk, geografi ekonomi, geografi politik, geografi 
permukiman dan geografi sosial
Antara geografi fisik dan geografi manusia sangat berkaitan. Lingkungan 
fisik membatasi dan mengatur kondisi yang berpengaruh terhadap perilaku 
manusia dan budaya. Sebagai contoh, iklim tertentu cocok untuk pertumbuhan 
jenis tanaman tertentu. Tanaman seperti padi, tumbuh subur di daerah yang 
banyak menerima curah hujan. Akan tetapi, agar manusia tetap dapat menanam 
padi di daerah kurang hujan, mereka melakukan modifikasi lahan dengan 
membuat saluran pengairan dan kadangkadang mengeksplorasi lingkungan fisik. 
Penebangan hutan untuk memperluas lahan pertanian dan permukiman 
adalah contoh eksplorasi lingkungan fisik lainnya. Keingintahuan tentang interaksi 
antara lingkungan fisik dan manusia yang kompleks menjadi alasan penting dalam 
mempelajari geografi.
3. Konsep Esensial Geografi
Konsep merupakan pengertian yang merujuk pada sesuatu. Konsep esensial 
suatu bidang ilmu merupakan pengertian-pengertian untuk mengungkapan atau 
menggambaran corak abstrak fenomena esensial dari obyek material bidang 
kajian suatu ilmu. Oleh karena itu, konsep esensial merupakan elemen yang 
penting dalam memahami fenomena yang terjadi.Dalam geografi dikenali 
sejumlah konsep esensial sebagai berikut.
1) Lokasi 
Lokasi adalah letak atau tempat dimana fenomena geografi terjadi. Konsep 
lokasi dibagi menjadi dua yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif.
a. Lokasi Absolut 
Lokasi absolut adalah letak atau tempat yang dilihat dari garis lintang dan 
garis garis bujur (garis astronomis). Lokasi absolut keadaannya tetap dan 
tidak dapat berpindah letaknya karena berpedoman pada garis astronomis 
bumi.
Contoh: Indonesia terletak antara 6O LU sampai 11O LS dan 95O BT sampai 
141O BT
b. Lokasi Relatif 
Lokasi relatif adalah letak atau tempat yang dilihat dari daerah lain di 
sekitarnya. Lokasi relatif dapat berganti-ganti sesuai dengan objek yang 
ada di sekitarnya.
Contoh: Kota Magelang terletak di sebelah Utara Kota Yogyakarta
2) Jarak 
Jarak adalah ruang atau sela yang menghubungkan antara dua lokasi atau dua 
objek dan dihitung melalui hitungan panjang maupun waktu. Konsep Jarak 
memiliki peranan penting dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik.
Konsep jarak dibagi menjadi dua, yaitu jarak mutlak dan jarak relatif.
a. Jarak Mutlak 
Jarak mutlak adalah ruang atau sela antara dua lokasi yang digambarkan 
atau dijelaskan melalui ukuran panjang dalam satuan ukuran meter, 
kilometer, dan sebagainya. Jarak mutlak merupakan jarak yang tetap dan 
tidak dapat berubah-ubah.
Contoh: Jarak Kota Palembang ke Bandar Lampung sejauh 400 km.
b. Jarak Relatif 
Jarak relatif adalah ruang atau sela antara dua lokasi yang dinyatakan 
dalam lamanya perjalanan atau waktu.
Contoh: Jarak tempuh Jakarta ke Surabaya selama 12 jam melalui perjalan 
darat. 
3) Morfologi 
Morfologi adalah konsep yang berkaitan dengan bentuk permukaan bumi 
secara keseluruhan misalnya dataran rendah, dataran tinggi, pegunungan, 
lembah, dan sebagainya.
Contoh; dieng merupakan daerah dataran tinggi di Jawa Tengah
4) Keterjangkauan 
Keterjangkauan adalah jarak yang mampu dicapai dengan maksimum dari 
satu wilayah ke wilayah lain. Keterjangkauan tidak hanya tergantung pada 
jarak tetapi juga tergantung pada sarana dan prasarana penunjang.
Contoh: harga tanah di daerah yang dekat jalan raya lebih tinggi dibandingkan 
harga tanah di daerah yang jaub dari jalan raya.
5) Pola 
Pola adalah bentuk, struktur, dan persebaran fenomena atau kejadian di 
permukaan bumi baik gejala alam maupun gejala sosial.
Contoh: pemukiman penduduk yang berada di sekitar aliran sungai akan 
mengikuti pola aliran sungai
6) Aglomerasi 
Aglomerasi adalah adanya suatu fenomena yang mengelompok menjadi satu 
bentuk atau struktur. 
Contoh: Tangerang merupakan daerah kawasan Indiustri yang dikenal dengan 
sebutan kota 1000 pabrik.
7) Nilai Kegunaan 
Nilai kegunaan adalah konsep yang berkaitan dengan nilai guna suatu wilayah 
yang dapat dikembangkan menjadi potensi yang menunjang perkembangan 
suatu wilayah.
Contoh: Dataran aluvial dimanfaatkan untuk daerah pertanian karena 
tanahnya subur.
8) Interaksi/Interpendensi 
Interaksi/Interpendensi adalah konsep yang menunjukkan keterkaitan dan 
ketergantungan satu daerah dengan daerah lain untuk saling memenuhi 
kebutuhannya. 
Contoh: Pasar di kota membutuhkan pasokan bahan mentah seperti sayuran 
dan buah-buahan dari desa.
9) Diferensiasi Area 
Diferensiasi areal adalah konsep yang membandingkan dua wilayah untuk 
menunjukkan adanya perbedaan antara satu wilayah dengan wilayah lain 
karena tiap-tiap wilayah memiliki karakteristik khas masing-masing. 
Contoh: masyarakat di daerah pegunungan cenderung menggunakan pakaian 
yang tebal, bebeda dengan masyarakat yang tinggal di pesisir pantai lebih 
sering menggunakan pakaian yang tipis.
10) Keterkaitan Ruang 
Keterkaitan ruang adalah konsep yang menunjukkan tingkat keterkaitan 
antar wilayah dan mendorong terjadinya interaksi sebab-akibat antarwilayah.
Contoh: Jakarta sering digenangi banjir akibat hujan di daerah Bogor

0 komentar:

Posting Komentar