Sabtu, 31 Juli 2021

RUANG LINGKUP GEOGRAFI

Uraian Materi Ruang Lingkup Geografi
A. Sejarah Perkembangan Geografi
Sebagai ilmu pengetahuan, geografi berkembang dari masa ke masa, di mana 
dalam hal ini dikategorikan ke dalam 5 tahap perkembangan. Sejarah geografi itu 
dimulai dari geografi klasik yang berkembang di sekitar abad VI – I SM; geografi 
abad pertengahan dan renaissance; geografi modern; geografi akhir abad XIX dan 
awal abad XX; dan geografi mutakhir.
1) Geografi Klasik
Pada masa ini, pengetahuan tentang bumi masih dipengaruhi oleh 
mitologi dan cerita rakyat. Bangsa Romawi memberi sumbangan pada 
pemetaan karena mereka banyak menjelajahi negeri, dan menambahkan 
teknik baru. Salah satu tekniknya adalah periplus, deskripsi pada pelabuhan, 
dan daratan sepanjang garis pantai yang bisa dilihat pelaut di lepas pantai. 
Beberapa tokoh geografi klasik antara lain: Amaximandaros, Thales,
Herodotus, Eratosthenes, Ptolomeus.
2) Geografi Abad Pertengahan dan Renaissance
Pada masa ini, bangsa Arab seperti Al-Idrisi, Ibnu Battuta, dan Ibnu 
Khaldun memelihara dan terus membangun warisan yang ditinggalkan 
bangsa Yunani dan Romawi di masa Geografi Klasik. Lewat perjalanan 
Marcopolo, geografi menyebar ke seluruh Eropa. Saat itu, tujuan perjalanan 
para penjelajah sudah meliputi gold, glory, dan gospel.
Pada akhir abad pertengahan perkembangan geografi banyak 
dipengaruhi oleh bangsa-bangsa di dunia. Bagian barat Wilayah-wilayah baru 
juga banyak ditemukan pada masa ini. Adapun beberapa tokoh geografi pada 
masa ini adalah Marcopolo, Bartholomeus Diaz, Vasco Da Gama, Columbus, 
Amerigo Vespucci dan Copernicus, Ibnu Khaldun.
3) Geografi Modern
Pada masa ini, geografi mulai dikenal sebagai disiplin ilmu yang lengkap, 
dan menjadi bagian dari kurikulum di universitas di Eropa, terutama yang ada 
di Perancis dan Jerman. Adapun beberapa tokoh geografi modern lainnya 
adalah Immanuel Kant, Alexander Van Humbolt, Karl Ritter, Charles Darwin.
4) Geografi Akhir Abad XIX
Ciri pandangan geografi akhir abad ke 19 adalah terhadap iklim, 
tumbuhan, hewan serta terhadap bentang alam. Kebanyakan ahli geografi 
pada periode ini memperdalam geologi pada penelitiannya dan kajian
geografi manusia semakin berkurang. Beberapa tokoh geografi zaman ini 
adalah Fiederich Ratzel, Ferdinand Von Ritchoften, Hartshorne, Vidal De la 
Blache, Preston E. James, Frank Debenham.
5) Geografi Mutkahir
Perkembangan geografi saat ini lebih mengarah pada upaya pemecahan 
masalah yang dihadapi manusia. Geografi tidak bisa lepas dari ilmu lainnya 
dan sudah menggunakan metode kuantitatif dan peranti komputer dalm
penyelidikannya. Tokohnya antara lain Wrigley, Peter Hagget. 
B. Pengertain Geografi
Pemahaman geografi terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu 
seiring kemajuan pemikiran penelaahan manusia. Kata geografi berasal dari geo
yang artinya bumi, dan graphein yang artinya gambaran. Ungkapan itu pertama 
kali dikemukakan oleh Eratosthenes (276-194 SM) seorang ilmuwan Yunani 
memperkenalkan pengertian geografi dalam bukunya yang berjudul 
“Geographica”. Kata itu berakar dari geo yang artinya bumi dan graphika yang 
artinya lukisan atau tulisan. Eratosthenes berpendapat bahwa Bumi berbentuk 
bulat.
Berikut adalah beberapa pengertian tentang geografi yang dikemukakan 
oleh para ahli, diantaranya yaitu:
1) Bernahadus Varenius (1622-1650)
Bernahadus Varenius dalam bukunya, Geographia Generalis, ia mengatakan 
bahwa geografi adalah campuran dari matematika yang membahas kondisi 
Bumi beserta bagian-bagiannya juga tentang benda-benda langit lainnya. Ia
membagi bidang kajian geografi menjadi dua, yaitu geografi umum dan 
geografi khusus. 
Geografi umum membahas tentang karakteristik Bumi mencakup tiga 
bagian yaitu: 
a) Terestrial, merupakan pengetahuan tentang Bumi secara keseluruhan, 
bentuk, dan ukurannya.
b) Astronomis, membicarakan hubungan Bumi dengan bintang-bintang yang 
merupakan cikal bakal ilmu Kosmografi.
c) Komparatif, menyajikan deskripsi lengkap mengenai Bumi, letak, dan 
tempat-tempat di permukaan Bumi.
Sedangkan geogrfai khusus mendeskripsikan tentang wilayah yang 
terdiri dari tiga aspek, yaitu:
a) Atmosfer, yang secara khusus membicarakan iklim.
b) Litosfer, yang secara khusus menelaah permukaan Bumi meliputi relief, 
vegetasi, dan fauna dari berbagai negeri.
c) Manusia, yang membicarakan keadaan penduduk, perniagaan, dan 
pemerintahan dari berbagai negeri.
2) Immanuel Kant (1724–1821)
Selain sebagai seorang geograf, Kant juga seorang filsuf. Kant tertarik 
pada geografi karena menurutnya ilmu itu dekat dengan filsafat. Semua 
gagasan Kant tentang hakikat geografi dapat ditemukan dalam buku 
Physische Geographie yang ditulisnya. Menurutnya, geografi adalah ilmu yang 
objek studinya adalah benda-benda, hal-hal atau gejala-gejala yang tersebar 
dalam wilayah di permukaan Bumi.
3) Alexander von Humboldt (1769–1859)
Pada mulanya Humboldt adalah seorang ahli botani. Ia tertarik geografi ketika 
ia mulai mempelajari tentang batuan. Ia diakui sebagai peletak dasar geografi 
fisik modern. Ia menyatakan geografi identik atau serupa dengan geografi 
fisik. Ia menjelaskan bagaimana kaitan Bumi dengan Matahari dan perilaku 
Bumi dalam ruang angkasa, gejala cuaca dan iklim di dunia, tipe-tipe 
permukaan Bumi dan proses terjadinya, serta hal-hal yang berkaitan dengan 
hidrosfer dan biosfer.
4) Bintarto (1977) 
Bintarto mengemukakan, bahwa geografi adalah ilmu pengetahuan yang 
mencitra, menerangkan sifat bumi, menganalisis gejala alam dan penduduk 
serta mempelajari corak khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari 
fungsi dari unsur bumi dalam ruang dan waktu.
5) Daldjoeni
Nama Daldjoeni dikenal karena buku-bukunya yang membahas hal-hal 
yang berkaitan dengan geografi. Menurutnya, geografi merupakan ilmu 
pengetahuan yang mengajarkan manusia mencakup tiga hal pokok, yaitu 
spasial (ruang), ekologi, dan region (wilayah). Dalam hal spasial, geografi 
mempelajari persebaran gejala baik yang alami maupun manusiawi di muka 
Bumi. Kemudian dalam hal ekologi, geografi mempelajari bagaimana manusia 
harus mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Adapun dalam hal region, 
geografi mempelajari wilayah sebagai tempat tinggal manusia berdasarkan 
kesatuan fisiografisnya.
6) Hasil Seminar Semarang (1988) 
Seminar Lokakarya Ikatan Geograf Indonesia (IGI) di Semarang 
menyepakati rumusan, bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari 
persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang 
kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks keruangan. 
Studi geografi mencakup analisis gejala manusia dan gejala alam. Dalam 
studi itu dilakukan analisis persebaran-interelasi-interaksi fenomena atau 
masalah dalam suatu ruang.
C. Ruang Lingkup Geografi
Karl Ritter berpendapat bahwa geografi mempelajari bumi sebagai tempat 
tinggal manusia. Berdasarkan konsep itu, bumi sebagai tempat tinggal manusia 
berkenaan dengan ruang yang memiliki struktur, pola, dan proses yang terbentuk 
oleh aktivitas manusia. Selain itu konsep “tempat tinggal manusia” tidak hanya 
terbatas pada permukaan bumi yang ditempati oleh manusia, tetapi juga wilayah-
wilayah permukaan bumi yang tidak dihuni oleh manusia sepanjang tempat itu 
penting artinya bagi kehidupan manusia. Menurut Huntington (Bintarto, 1977), 
geografi terbagi menjadi empat cabang, yaitu: 
a. Phisical Geography yang mempelajari faktor fisik alam; 
b. Pitogeography yang mempelajari tanaman; 
c. Zoogeography yang mempelajarai hewan; 
d. Antropogeography yang mempelajari manusia.
Menurut Muller dan Rinner (Bintarto, 1977), cabang-cabang geografi terdiri 
atas: (1) Geografi Fisik yang terdari atas geografi matematika, geografi tanah dan 
hidrologi, klimatologi, geografi mineral dan sumberdaya, geografi tanaman, dan 
geografi tata guna lahan; (2) Geografi Manusia meliputi geografi budaya (geografi 
penduduk, geografi sosial, dan geografi kota), Geografi ekonomi (geografi 
pertanian; geografi transportasi dan komunikasi) geografi politik; (3) geografi 
regional. 
Luasnya ruang lingkup geografi menimbulkan kebutuhan spesialisasi. Oleh 
karena itu muncul cabang-cabang ilmu geografi pendukung, yaitu sebagai berikut.
1) Geologi adalah ilmu yang mempelajari kejadian, struktur, komposisi, sejarah, 
dan proses perkembangan bumi.
2) Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk permukaan bumi dan 
proses pembentukannya.
3) Klimatologi adalah imu yang mempelajari tentang iklim dan faktor-faktor
pembentuknya serta pengklasifikasian dalam sutau kelompok iklim.
4) Oseanografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lautan.
5) Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari pesrsebaran hewan dan tumbuhan.
6) Kartografi adalah ilmu yang mempelajari tentang proses pembuatan peta.
7) Penginderaan jauh adalah ilmu yang mempelajari tentang teknik memperoleh 
informasi tentang suatu objek dengan alat tanpa kontak langsung dengan 
objek tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar