Sifat Fisik Atmosfer
Sifat-sifat fisik atmosfer, atmosfer yang menyelubungi bumi mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
Transparan terhadap beberapa bentuk radiasi
Elastis dan dinamis sehinga dapat mengembang dan mengerut
Tidak bewarna, tidak berbau dan tidak dapat dirasakan
Memilki berat sehingga dapat menimbulkan tekanan
Terdiri atas beberapa gas
Terdiri atas beberapa lapisan
Lapisan-Lapisan Atmosfer
Atmosfer terdiri dari beberapa lapisan yaitu:
Troposfer (0-12 km) : Tempat terjadinya gejala cuaca seperti awan, hujan, petir, angin. Semakin naik suhu semakin turun. Berlaku rumus gradient termis:
T = Suhu
H = Ketinggian tempat
Stratosfer (12-50 km) : Pada lapisan ini terdapat konsentrasi ozon pada ketinggian sekitar 22 km yang berfungsi melindungi lapisan troposfer dari radiasi sinar ultraviolet matahari.
Mesosfer (50-80 km) : Lapisan ini berfungsi ntuk melindungi bumi dari hujan meteor. Semakin ke atas, suhu udara di lapisan mesosfer semakin dingin.
Termosfer (50-80 km) :
Adanya ionisasi partikel–partikel yang memberikan efek refleksi gelombang radio (ionosfer) -> akibat radiasi sinar X dan sinar ultraviolet dari matahari. Rata – rata suhu sekitar 5000C – 2.0000C. Aurora terjadi di termosfer.
Eksosfer : Gaya gravitasi semakin kecil (disipasisfer)
Unsur -unsur Cuaca dan Iklim
Cuaca adalah keadaan udara yang terjadi di suatu tempat yang relatif sempit dengan waktu yang relatif singkat.
Iklim adalah pola cuaca rata-rata yang terjadi untuk waktu yang relatif lebih lama (sekitar 30 tahun) dan mencakup wilayah yang luas. Jadi, perbedaan cuaca dan iklim terletak pada rentang waktu dan cakupan wilayahnya.
Sinar Matahari Proses penyinaran matahari pada bumi disebut insolasi. Sebagai akibat penyinaran matahari, terjadi pemanasan di permukaan bumi. Proses pemanasan tersebut dinamakan radiasi. Pemanasan sinar matahari ada dua jenis langsung dan tidak langsung. Pemanasan langsung:
a. Absorbsi : Penyerapan radiasi
b. Refleksi : Pantulan oleh uap air
c. Difusi : Hamburan
Pemanasan tidak langsung terdiri dari:
a. Konduksi : Pemindahan melalui molekul yang berdekatan
b. Konveksi : Pemindahan panas oleh molekul bergerak
c. Adveksi : Pemindahan panas horizontal
Tekanan udara : Berat tidaknya massa udara di suatu wilayah. Cara mengukur tekanan udara. Tekanan udara berbanding terbalik dengan suhu. Semakin rendah suhu semakin tinggi tekanan udaranya dapat menggunakan rumus Gradien Barometris:
Kelembaban udara : Kandungan uap di udara dalam satu kawasan. Kelembaban dapat diukur dengan rumus.
Suhu : Pantulan sinar matahari tersebut akan sangat memengaruhi suhu di kawasan tersebut. Kawasan permukaan bumi yang berada pada posisi 0–230LU dan LS akan mengalami pemanasan yang lebih banyak dibanding kawasan lainnya, sehingga suhunya tinggi. Ini disebabkan penyinaran terjadi secara tegak lurus.
Awan :
Awan Tinggi : Sirrus, Sirro-Cumulus, Sirro-Stratus
Awan menengah : Alto-Cumulus, Alto-Stratus
Awan Rendah : Stratus, Nimbo-Stratus
Awan Naik : Cumulus, Cumolonimbus (Badai)
Angin : Angin dibagi menjadi dua angin local dan tetap
Angin Lokal : Hanya bertiup di daerah tertentu
a. Angin Fohn
b. Angin Darat : darat-laut (siang hari)
c. Angin Laut : Laut-darat (Malam hari)
d. Angin Lembah : lembah-gunung (siang hari)
e. Angin Gunung : gunung-lembah (malam hari)
Angin Tetap : skala luas meliputi beberapa negara
a. Angin Muson : Barat (hujan) Timur (kemarau)
b. Angin Pasat : Subtropis-tropis
c. Angin Anti-pasat : Tropis-Subtropis
d. Angin Siklon : daerah bertekanan rendah dikelilingi tekanan tinggi
e. Angin Anti-siklon : Daerah bertekanan tinggi dikeliling tekanan rendah
Baca Juga : Jenis-jenis Awan
Jenis-jenis Iklim
Iklim Matahari (berdasarkan lintang)
Daerah iklim tropis : 0° – 23,5° LU/LS
Daerah iklim sub tropis : 23,5° – 40° LU/LS
Daerah iklim sedang : 40° – 66,5° LU/LS
Daerah iklim dingin : 66,5° – 90° LU/LS
Iklim Jughunn (ketinggian tempat)
a. Daerah panas/tropis : Ketinggian tempat antara 0 – 600 m dari permukaan laut. Suhu 26,3° – 22°C. Tanamannya seperti padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, dan cokelat.
b. Daerah sedang : Ketinggian tempat 600 – 1500 m dari permukaan laut. Suhu 22° -17,1°C. Tanamannya seperti padi, tembakau, teh, kopi, cokelat, kina, dan sayur-sayuran.
c. Daerah sejuk : Ketinggian tempat 1500 – 2500 m dari permukaan laut. Suhu 17,1° – 11,1°C. Tanamannya seperti teh, kopi, kina, dan sayur-sayuran.
d. Daerah dingin : Ketinggian tempat lebih dari 2500 m dari permukaan laut. Suhu 11,1° – 6,2°C. Tanamannya tidak ada tanaman budidaya kecuali sejenis lumut.
Iklim Koppen (Curah Hujan)
Wilayah iklim Curah Hujan
A = iklim tropis f = selalu basah : hujan bisa jatuh dalam semua musim
B = iklim kering s= buan kering pada musim panas dibelahan bumi yang bersangkutan.
C = iklim sedang w = bulan kering(winter)
D = iklim dingin m = hujan cukup(MEDIUM.)
E = iklim kutub
Iklim Smith-Ferguson (Bulan kering : Bulan basah)
Iklim Smith-Ferguson
Baca Juga : Klasifikasi Hujan
Pemanasan Global
Fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC. Dampak dari pemanasan global menyebabkan beberapa bencana turunan seperti:
Hujan Asam : Kandungan asam saat presipitasi semakin meningkat. Dampak dari hujan asam adalah korosifitas air meningkat sehingga dapat membuat bangunan mudah melapuk. Jika terkena besi maka akan mempercepat oksidasi.
Efek rumah kaca : Meningkatnya suhu di sebuah kawasan karena gelombang pendek hasil adveksi dan konveksi panas daratan terhalang oleh gas rumah kaca seperti CO2, dan CO.
Penipisan Ozon : Terjadi karena gas CFC yang menguraikan ozon (O3) menjadi oksigen. Efek ozozn yang menipis dapat menyebabkan radiasi gelombang UV semakin tinggi.
Efek Pemanasan Global Bagi Indonesia
Mencairnya Es di kutub membuat permukaan air laut meningkat. Kota-kota di yang terletak di dataran rendah seperti Jakarta, Surabaya terancam tenggelam.
Semakin meningkatnya salinitas air laut
Rusaknya ekosistem terumbu karang
Ketidak pastian musim dapat juga mengganggu masa tanam petani
Meningkatnya siklus bencana seperti badai siklon, El Nino, dan La Nina
Menyebabkan kelaparan dan rusaknya sistem ekonomi