Letak Indonesia artinya tempat keberadaan wilayah Indonesia di permukaan bumi.
Letak Indonesia bisa dilihat dari beberapa tinjauan, yaitu letak astronomis, geografis, geologis, dan teritorial.
Letak astronomis sendiri terkadang juga disebut letak matematis karena menggunakan koordinat garis lintang dan bujur untuk mengetahui posisi suatu wilayah.
Berdasarkan globe itu, dapat dilihat bahwa letak astronomis Indonesia berada pada koordinat 95 derajat Bujur Timur hingga 141 derajat Bujur Timur, dan juga antara 6 derajat Lintang Utara sampai dengan 11 derajat Lintang Selatan (6 derajat LU – 11 derajat LS dan 95 derajat BT – 141 derajat BT).
Pengaruh Letak Astronomis Indonesia, antara lain:
Temperatur atau suhu udara adalah panas dan dinginnya udara di wilayah itu. Suhu udara dapat diukur menggunakan termometer. Indonesia memiliki temperatur rata-rata yang tergolong tinggi, yakni 28°C.
Temperatur yang paling tinggi dapat mencapai 34°C yang terjadi saat pukul 15.00.
Suhu udara paling rendah kurang lebih 23°C yang terjadi saat pukul 06.00. Suhu udara di satu daerah tidaklah serupa dengan daerah yang lain.
Contohnya Bogor dan Puncak memiliki suhu udara yang lebih dingin dibandingkan dengan suhu udara di Jakarta. Hal tersebut dapat terjadi akibat letak Bogor dan Puncak yang lebih tinggi daripada Jakarta.
Makin tinggi letak suatu tempat, semakin rendah atau dingin udaranya. Sebaliknya, semakin rendah suatu tempat, suhunya semakin panas.
Tempat-tempat yang memiliki ketinggian lebih dari 4.200 meter di atas permukaan air laut, sebagian besar permukaannya tertutupi salju.
Sebagai contoh adalah daerah puncak Pegunungan Jayawijaya di Provinsi Papua Barat yang selalu ditutupi oleh salju.
Temperatur yang paling tinggi dapat mencapai 34°C yang terjadi saat pukul 15.00.
Suhu udara paling rendah kurang lebih 23°C yang terjadi saat pukul 06.00. Suhu udara di satu daerah tidaklah serupa dengan daerah yang lain.
Contohnya Bogor dan Puncak memiliki suhu udara yang lebih dingin dibandingkan dengan suhu udara di Jakarta. Hal tersebut dapat terjadi akibat letak Bogor dan Puncak yang lebih tinggi daripada Jakarta.
Makin tinggi letak suatu tempat, semakin rendah atau dingin udaranya. Sebaliknya, semakin rendah suatu tempat, suhunya semakin panas.
Tempat-tempat yang memiliki ketinggian lebih dari 4.200 meter di atas permukaan air laut, sebagian besar permukaannya tertutupi salju.
Sebagai contoh adalah daerah puncak Pegunungan Jayawijaya di Provinsi Papua Barat yang selalu ditutupi oleh salju.
Curah hujan adalah jumlah volume air hujan yang jatuh di suatu tempat di saat tertentu. Curah hujan di negara Indonesia biasanya termasuk dalam kategori yang tinggi.
Daerah-daerah yang memiliki curah hujan tinggi, antara lain adalah Geumpang, Sibolga, Indarung, Bogor, Ciater, Wonosobo, dan Putussibau.
Terdapat juga tempat yang mempunyai tingkat curah hujan yang rendah, seperti Palu, kota Lombok di pesisir timur Pulau Lombok, dan Waingapu.
Daerah-daerah yang memiliki curah hujan tinggi, antara lain adalah Geumpang, Sibolga, Indarung, Bogor, Ciater, Wonosobo, dan Putussibau.
Terdapat juga tempat yang mempunyai tingkat curah hujan yang rendah, seperti Palu, kota Lombok di pesisir timur Pulau Lombok, dan Waingapu.
Suhu udara yang sangat tinggi mengakibatkan terjadinya hujan zenithal atau yang dikenal dengan sebutan hujan equator.
Hujan zenithal atau equator adalah hujan yang muncul dikarenakan udara yang naik karena adanya temperatur yang tinggi.
Hujan jenis ini biasanya terjadi di daerah tropis antara 23,5 derajat LU-23,5 derajat LS. Oleh sebab itu, terkadang disebut sebagai hujan naik tropis.
Arus konveksi membuat uap air di ekuator naik secara vertikal karena adanya pemanasan air laut yang terjadi secara terus menerus. Kemudian terjadilah kondensasi atau turunnya hujan.
Hal itu yang membuat hujan zenit terkadang juga disebut sebagai hujan equator.
Nama hujan zenithal diberikan karena hujan jenis ini akan terjadi pada saat matahari melewati zenith area itu. Semua area di wilayah tropis kira-kira mendapat dua kali hujan zenithal dalam satu tahun.
Hujan zenithal atau equator adalah hujan yang muncul dikarenakan udara yang naik karena adanya temperatur yang tinggi.
Hujan jenis ini biasanya terjadi di daerah tropis antara 23,5 derajat LU-23,5 derajat LS. Oleh sebab itu, terkadang disebut sebagai hujan naik tropis.
Arus konveksi membuat uap air di ekuator naik secara vertikal karena adanya pemanasan air laut yang terjadi secara terus menerus. Kemudian terjadilah kondensasi atau turunnya hujan.
Hal itu yang membuat hujan zenit terkadang juga disebut sebagai hujan equator.
Nama hujan zenithal diberikan karena hujan jenis ini akan terjadi pada saat matahari melewati zenith area itu. Semua area di wilayah tropis kira-kira mendapat dua kali hujan zenithal dalam satu tahun.
Keanekaragaman hayati yang begitu melimpah dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya.
Hal ini karena hutan-hutan di Indonesia sangatlah subur sehingga mampu menyediakan makanan untuk beraneka ragam makhluk yang hidup didalamnya.
Di tambah luasnya wilayah perairan bangsa ini yang menjadi tempat tinggal bagi berbagai jenis ikan dan biota laut lainnya.
Sehingga kita patut bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas karunianya yang besar ini.
Hal ini karena hutan-hutan di Indonesia sangatlah subur sehingga mampu menyediakan makanan untuk beraneka ragam makhluk yang hidup didalamnya.
Di tambah luasnya wilayah perairan bangsa ini yang menjadi tempat tinggal bagi berbagai jenis ikan dan biota laut lainnya.
Sehingga kita patut bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas karunianya yang besar ini.
Pengaruh letak astronomis Indonesia yang ketujuh adalah terbaginya wilayah Indonesia ke dalam 3 zona waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WIT) dan Waktu Indonesia Timur (WIT).
Pembagian zona waktu di Indonesia ini telah mempunyai kekuatan hukum sejak dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 41 tahun 1987, dan sejak 01 Januari 1988 pembagian zona waktu di Indonesia telah diatur sebagai berikut:
Waktu Indonesia Barat
Waktu Indonesia Barat (WIB) meliputi lokasi Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, dan kalimantan Tengah.
Waktu didaerah berikut mempunyai perbedaan 7 jam (lebih awal) bersama Greenwich Mean Time (GMT).
Waktu Indosesia Tengah
Waktu Indosesia Tengah (WITA) meliputi lokasi Kalimanatan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, NTB, NTT, Timor Timur (sudah desintegrasi), dan Sulawesi.
Waktu didaerah berikut mempunyai perbedaan 8 jam (lebih awal) bersama Greenwich Mean Time (GMT).
Waktu Indosesia Timur
Waktu Indosesia Timur (WIT) meliputi lokasi Maluku dan Irian Jaya (sekarang udah berubah nama jadi Papua). Waktu didaerah berikut mempunyai perbedaan 9 jam (lebih awal) bersama Greenwich Mean Time (GMT).
Berdasarkan bagian pas diatas, bisa kita tarik kesimpulan bahwa perbedaan waktu antara WIB dan WITA adalah 1 jam, WITA dan WIT adalah 1 jam, dan WIB dan WIT adalah 2 jam.
Jadi misalkan kalau di Bandung menunjukan pukul 07.00 WIB, berarti di Manado pukul 08.00 WIB dan di Merauke pukul 09.00 WIT.
Pembagian zona waktu di Indonesia ini telah mempunyai kekuatan hukum sejak dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 41 tahun 1987, dan sejak 01 Januari 1988 pembagian zona waktu di Indonesia telah diatur sebagai berikut:
Waktu Indonesia Barat
Waktu Indonesia Barat (WIB) meliputi lokasi Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, dan kalimantan Tengah.
Waktu didaerah berikut mempunyai perbedaan 7 jam (lebih awal) bersama Greenwich Mean Time (GMT).
Waktu Indosesia Tengah
Waktu Indosesia Tengah (WITA) meliputi lokasi Kalimanatan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, NTB, NTT, Timor Timur (sudah desintegrasi), dan Sulawesi.
Waktu didaerah berikut mempunyai perbedaan 8 jam (lebih awal) bersama Greenwich Mean Time (GMT).
Waktu Indosesia Timur
Waktu Indosesia Timur (WIT) meliputi lokasi Maluku dan Irian Jaya (sekarang udah berubah nama jadi Papua). Waktu didaerah berikut mempunyai perbedaan 9 jam (lebih awal) bersama Greenwich Mean Time (GMT).
Berdasarkan bagian pas diatas, bisa kita tarik kesimpulan bahwa perbedaan waktu antara WIB dan WITA adalah 1 jam, WITA dan WIT adalah 1 jam, dan WIB dan WIT adalah 2 jam.
Jadi misalkan kalau di Bandung menunjukan pukul 07.00 WIB, berarti di Manado pukul 08.00 WIB dan di Merauke pukul 09.00 WIT.
2. Letak Geografis
Letak Geografis Indonesia Dalam Peta Dunia Pada umumnya, posisi geografis Indonesia ada di antara dua samudera dan dua benua. Berikut akan dijelaskan secara mendetail letak geografis Indonesia.
Menurut posisi geografisnya, maka Indonesia ada di antara 2 benua di dunia yakni benua Asia dan Benua Australia.
Posisi tersebut tentunya menguntungkan Indonesia sebab dapat terbentuknya lalu lintas perdagangan dunia.
Tidak sekedar pada segi perdagangan saja, situasi tersebut pula dapat mempengaruhi kondisi iklim serta cuaca di Indonesia.
Dengan terapit antara 2 benua tersebut faktanya dapat terjadi pengaruh kepada kondisi alam sekeliling yakni menyebabkan wilayah Indonesia kebanyakan beriklim laut.
Hal dengan demikian lantaran Indonesia terbagi atas sejumlah kepulauan dan mempunyai wilayah laut uang luas, dengan demikian memperoleh pengaruh dari angin laut dan memunculkan hujan.
Posisi tersebut tentunya menguntungkan Indonesia sebab dapat terbentuknya lalu lintas perdagangan dunia.
Tidak sekedar pada segi perdagangan saja, situasi tersebut pula dapat mempengaruhi kondisi iklim serta cuaca di Indonesia.
Dengan terapit antara 2 benua tersebut faktanya dapat terjadi pengaruh kepada kondisi alam sekeliling yakni menyebabkan wilayah Indonesia kebanyakan beriklim laut.
Hal dengan demikian lantaran Indonesia terbagi atas sejumlah kepulauan dan mempunyai wilayah laut uang luas, dengan demikian memperoleh pengaruh dari angin laut dan memunculkan hujan.
Disamping terapit dua benua, indonesia juga terapit oleh 2 samudera yang paling luas di Asia yakni Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.
Yang mana kondisi tersebut menyebabkan adanya 2 macam musim di Indonesia yakni musim penghujan dan musim kemarau.
Pada biasanya terjadinya musim penghujan di Indonesia berlangsung antara bulan Oktober sampai April dengan ditandainya berhembusnya Angin Musim Barat Daya, sementara musim kemarau terjadi dalam kurun antara April sampai Oktober dengan adanya indikasi munculnya Angin Musim Timur Laut.
Perlu diperhatikan juga kalau penentuan waktu berlangsungnya musim penghujan dan musim panas di Indonesia kadang kadang momen penggantiannya susah untuk diprediksi, maka sering datang musim yang biasanya disebut dengan musim pancaroba.
Musim Pancaroba tersebut adalah musim pergantian yang bisa menyebabkan kondisi sekeliling sekaligus juga dapat memberikan efek terhadap kesehatan manusia.
Yang mana kondisi tersebut menyebabkan adanya 2 macam musim di Indonesia yakni musim penghujan dan musim kemarau.
Pada biasanya terjadinya musim penghujan di Indonesia berlangsung antara bulan Oktober sampai April dengan ditandainya berhembusnya Angin Musim Barat Daya, sementara musim kemarau terjadi dalam kurun antara April sampai Oktober dengan adanya indikasi munculnya Angin Musim Timur Laut.
Perlu diperhatikan juga kalau penentuan waktu berlangsungnya musim penghujan dan musim panas di Indonesia kadang kadang momen penggantiannya susah untuk diprediksi, maka sering datang musim yang biasanya disebut dengan musim pancaroba.
Musim Pancaroba tersebut adalah musim pergantian yang bisa menyebabkan kondisi sekeliling sekaligus juga dapat memberikan efek terhadap kesehatan manusia.
3. Letak Geologis
Letak Geologis Indonesia Letak geologis Indonesia juga cukup strategis. Secara geologis, Indonesia adalah negara yang terletak di antara beberapa lempengan bumi dan beberapa dangkalan laut. Hal ini menyebabkan kondisi geografis Indonesia berbeda-beda di tiap wilayahnya.
Daerah Indonesia bagian barat dilalui oleh deretan Pegunungan Muda Mediterania, yang merupakan rangkaian dari Pegunungan Himalaya dengan sifat basa.
Sedangkan daerah Indonesia bagian tengah dan timur dilewati oleh deretan pegununganSerkum Pasifik yang cenderung bersifat asam.
Letak geologis Indonesia ditandai dengan tiga hal berikut : · Indonesia dilalui oleh dua rangkaian pegunungan besar dunia. Yaitu rangkain sirkum mediterania dan sirkum pasifik. ·
Indonesia berada di titik pertemuan tiga lempeng litosfer, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. ·
Indonesia terletak pada tiga daerah dangkalan, yaitu dangkalan sunda, dangkalan sahul dan daerah laut pertengahan Australia Asiatis.
Kondisi geologis Indonesia yang memiliki banyak gunung api ini memiliki dampak positif maupun negatif.
Selain menyebabkan tanah di Indonesia memiliki tingkat kesuburan yang tinggi, hal ini juga menyebabkan sering terjadi bencana alam yang disebakan peristiwa vulkanik.
Misalnya gempa bumi, letusan gunung api, sampai tsunami.
Dilihat dari segi jalur pegunungan yang melalui wilayah Indonesia, kepulauan Indonesia dilalui oleh dua jalur pegunungan besar.
Yaitu sirkum mediterania yang aktif di bagian barat dan Sirkum Pasifik yang terdiri dari rangkaian gunung api tua di bagian timur.
Rangkaian sirkum Mediterania terdiri dari pegunungan muda yang masih aktif menyebabkan di wilayah barat Indonesia banyak terdapat gunung api yang masih aktif.
Sedangkan di wilayah timur kebanyakan gunung apinya sudah tidak aktif lagi. Karena terdiri dari pegunungan yang sudah tua dari sirkum Pasifik.
Indonesia juga merupakan pertemuan dari tiga lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Lempeng Indo-Australia bertabrakan dengan Lempeng Eurasia di lepas pantai Jawa, Sumatra dan Nusa Tenggara.
Dan bertabrakan dengan lempeng pasifik di daerah Maluku dan Papua. Di daerah pertemuan lempeng ini sering terjadi gempa bumi, tsunami dan tanah longsor.
Hal ini disebabkan oleh akumulasi energi yang tak sanggup tertahan sehingga lepas menjadi bencana alam. Secara geologis, Indonesia terdiri atas tiga daerah dangkalan.
Dangkalan adalah lautan dangkal yang menghubungkan dua daratan besar.angkalan yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut : ·
Dangkalan Sunda yang menghubungkan wilayah Indonesia bagian barat dengan benua Asia. ·
Dangkalan Sahul yang menghubungkan wilayah Indonesia bagian timur dengan benua Australia. · Daerah laut pertengahan Australia-Astis, yaitu daerah yang terletak di wilayah tengah diantara dangkalan sunda dan dangkalan Sahul.
Dangkalan-dangkalan ini mempengaruhi persebaran flora dan fauna di Indonesia.
Wilayah barat yang dilalui dangkalan sunda memiliki keanekaragaman hayati yang mirip dengan benua Asia. Sedangkan keanekaragaman flora di Indonesiabagian timur yanag dilalui Dangkalan Sahul memiliki kemiripan dengan benua Australia.
Sedangkan di wilayah tengah yang disebut Austalia-Asiatis memiliki flora dan fauna yang khas, tidak sama dengan Asia maupun Australia.
Pengaruh Letak Geologis Indonesia Peristiwa tektonik yang cukup aktif selain berpotensi menimbulkan bencana alam, juga menguntungkan bagi Indonesia dengan banyak terbentuknya Sedimentary Basin (cekungan sedimen).
Cekungan ini menampung sedimen yang selanjutnya menjadi batuan induk maupun batuan reservoir hydrocarbon yang menyimpan kandungan minyak bumi di dalamnya.
Pengaruh letak geologis Indonesia terhadap kondisi tanah dan penampakan alam adalah sebagai berikut :
1. Kepulauan Indonesia memiliki banyak gunung api yang aktif. terutama di wilayah barat. Hal ini disebabkan oleh wilayah barat dilalui oleh rangkaian sirkum pegunungan mediterania. Sirkum mediterania terdiri dari rangkaian pegunungan api yang masih muda, sehingga lebih berpotensi untuk aktif.
2. Laut di Indonesia bagian barat merupakan laut dalam. Sedangkan wilayah tengah dan timur terdiri dari lautan yang dangkal. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi geologis Indonesia yang dilalui oleh dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul. Selain itu juga terdapat wilayah di Indonesia yang terletak diantara dua dangkalan tersebut (Australia-Asiatis).
3. Wilayah Indonesia menyimpan banyak tambang dan mineral seperti emas, perak dan besi. Hal ini dikarenakan banyak terdapat cekungan sedimen (sedimentary basin) yang disebabkan aktifitas tektonik di wilayah Indonesia. Cekungan sedimen mengakomodasikan sedimen yang dapat berubah menjadi batuan lain. Hal ini menyebabkan terjadinya endapan mineral.
4. Wilayah Indonesia termasuk daerah “rawan bencana”. Di Indonesia sering terjadi gempa bumi tektonik ataupun gempa bumi vulkanik yang disebabkan aktivitas geologis.
5. Pegunungan di Indonesia merupakan rangkaian dari pegunungan muda sirkum mediterania (wilayah barat) dan sirkum pasifik di wilayah timur.
6. Di Indonesia terdapat banyak jenis tanah untuk pertanian dan perkebunan. Hal ini juga disebabkan oleh aktivitas gunung merapi yang menghasilkan tanah vulkanik. Tanah vulkanik mengandung banyak unsur hara yang menjadi indikator kesuburan tanah.
7. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, baik flora maupun faunanya. Bahkan di Indonesia juga terdapat banyak flora dan fauna endemik yang menjadi flora dan fauna ynag dilindungi. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh dua dangkalan yang melalui wilayah Indonesia.
8. Sering muncul gunung api di tengah laut. Terutama di wilayah barat Indonesia yang dilalui sirkum Mediterania. Gunung api muda yang masih aktif ini juga terdapat di tengah laut dan terus “berkembang”.
Sedangkan daerah Indonesia bagian tengah dan timur dilewati oleh deretan pegununganSerkum Pasifik yang cenderung bersifat asam.
Letak geologis Indonesia ditandai dengan tiga hal berikut : · Indonesia dilalui oleh dua rangkaian pegunungan besar dunia. Yaitu rangkain sirkum mediterania dan sirkum pasifik. ·
Indonesia berada di titik pertemuan tiga lempeng litosfer, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. ·
Indonesia terletak pada tiga daerah dangkalan, yaitu dangkalan sunda, dangkalan sahul dan daerah laut pertengahan Australia Asiatis.
Kondisi geologis Indonesia yang memiliki banyak gunung api ini memiliki dampak positif maupun negatif.
Selain menyebabkan tanah di Indonesia memiliki tingkat kesuburan yang tinggi, hal ini juga menyebabkan sering terjadi bencana alam yang disebakan peristiwa vulkanik.
Misalnya gempa bumi, letusan gunung api, sampai tsunami.
Dilihat dari segi jalur pegunungan yang melalui wilayah Indonesia, kepulauan Indonesia dilalui oleh dua jalur pegunungan besar.
Yaitu sirkum mediterania yang aktif di bagian barat dan Sirkum Pasifik yang terdiri dari rangkaian gunung api tua di bagian timur.
Rangkaian sirkum Mediterania terdiri dari pegunungan muda yang masih aktif menyebabkan di wilayah barat Indonesia banyak terdapat gunung api yang masih aktif.
Sedangkan di wilayah timur kebanyakan gunung apinya sudah tidak aktif lagi. Karena terdiri dari pegunungan yang sudah tua dari sirkum Pasifik.
Indonesia juga merupakan pertemuan dari tiga lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Lempeng Indo-Australia bertabrakan dengan Lempeng Eurasia di lepas pantai Jawa, Sumatra dan Nusa Tenggara.
Dan bertabrakan dengan lempeng pasifik di daerah Maluku dan Papua. Di daerah pertemuan lempeng ini sering terjadi gempa bumi, tsunami dan tanah longsor.
Hal ini disebabkan oleh akumulasi energi yang tak sanggup tertahan sehingga lepas menjadi bencana alam. Secara geologis, Indonesia terdiri atas tiga daerah dangkalan.
Dangkalan adalah lautan dangkal yang menghubungkan dua daratan besar.angkalan yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut : ·
Dangkalan Sunda yang menghubungkan wilayah Indonesia bagian barat dengan benua Asia. ·
Dangkalan Sahul yang menghubungkan wilayah Indonesia bagian timur dengan benua Australia. · Daerah laut pertengahan Australia-Astis, yaitu daerah yang terletak di wilayah tengah diantara dangkalan sunda dan dangkalan Sahul.
Dangkalan-dangkalan ini mempengaruhi persebaran flora dan fauna di Indonesia.
Wilayah barat yang dilalui dangkalan sunda memiliki keanekaragaman hayati yang mirip dengan benua Asia. Sedangkan keanekaragaman flora di Indonesiabagian timur yanag dilalui Dangkalan Sahul memiliki kemiripan dengan benua Australia.
Sedangkan di wilayah tengah yang disebut Austalia-Asiatis memiliki flora dan fauna yang khas, tidak sama dengan Asia maupun Australia.
Pengaruh Letak Geologis Indonesia Peristiwa tektonik yang cukup aktif selain berpotensi menimbulkan bencana alam, juga menguntungkan bagi Indonesia dengan banyak terbentuknya Sedimentary Basin (cekungan sedimen).
Cekungan ini menampung sedimen yang selanjutnya menjadi batuan induk maupun batuan reservoir hydrocarbon yang menyimpan kandungan minyak bumi di dalamnya.
Pengaruh letak geologis Indonesia terhadap kondisi tanah dan penampakan alam adalah sebagai berikut :
1. Kepulauan Indonesia memiliki banyak gunung api yang aktif. terutama di wilayah barat. Hal ini disebabkan oleh wilayah barat dilalui oleh rangkaian sirkum pegunungan mediterania. Sirkum mediterania terdiri dari rangkaian pegunungan api yang masih muda, sehingga lebih berpotensi untuk aktif.
2. Laut di Indonesia bagian barat merupakan laut dalam. Sedangkan wilayah tengah dan timur terdiri dari lautan yang dangkal. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi geologis Indonesia yang dilalui oleh dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul. Selain itu juga terdapat wilayah di Indonesia yang terletak diantara dua dangkalan tersebut (Australia-Asiatis).
3. Wilayah Indonesia menyimpan banyak tambang dan mineral seperti emas, perak dan besi. Hal ini dikarenakan banyak terdapat cekungan sedimen (sedimentary basin) yang disebabkan aktifitas tektonik di wilayah Indonesia. Cekungan sedimen mengakomodasikan sedimen yang dapat berubah menjadi batuan lain. Hal ini menyebabkan terjadinya endapan mineral.
4. Wilayah Indonesia termasuk daerah “rawan bencana”. Di Indonesia sering terjadi gempa bumi tektonik ataupun gempa bumi vulkanik yang disebabkan aktivitas geologis.
5. Pegunungan di Indonesia merupakan rangkaian dari pegunungan muda sirkum mediterania (wilayah barat) dan sirkum pasifik di wilayah timur.
6. Di Indonesia terdapat banyak jenis tanah untuk pertanian dan perkebunan. Hal ini juga disebabkan oleh aktivitas gunung merapi yang menghasilkan tanah vulkanik. Tanah vulkanik mengandung banyak unsur hara yang menjadi indikator kesuburan tanah.
7. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, baik flora maupun faunanya. Bahkan di Indonesia juga terdapat banyak flora dan fauna endemik yang menjadi flora dan fauna ynag dilindungi. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh dua dangkalan yang melalui wilayah Indonesia.
8. Sering muncul gunung api di tengah laut. Terutama di wilayah barat Indonesia yang dilalui sirkum Mediterania. Gunung api muda yang masih aktif ini juga terdapat di tengah laut dan terus “berkembang”.
4. Letak Teritorial
Wilayah laut Indonesia pertama kali ditentukan dengan Territoriale Zee en Maritime Kringen Ordonantie (TZMKO) tahun 1939. Pada tanggal 13 Desember 1957 pemerintah Indonesia mengumumkan Deklarasi Djuanda.
Deklarasi Djuanda dikukuhkan dalam UU No. 4/Prp Tahun 1960 tentang Perairan Indonesia yang berisi:
- Perairan Indonesia adalah laut wilayah Indonesia beserta perairan pedalaman Indonesia.
- Laut pedalaman Indonesia adalah jalur laut 12 mil laut.
- Perairan pedalaman Indonesia adalah semua perairan yang terletak pada sisi dalam pada garis dasar.
Pengukuran batas wilayah laut suatu negara sesuai dengan hukum laut internasional bisa dilakukan dengan tiga cara, yaitu batas laut teritorial, batas landas kontinen, dan batas zona ekonomi eksklusif.
- Batas laut teritorial, yaitu batas yang ditarik sejauh 12 mil laut (1 mil laut = 1,852 km) dari garis dasar ke arah laut lepas.
- Batas landas kontinen, yaitu batas bagian benua yang berada di bawah permukaan laut dengan kedalaman tidak lebih dari 150 meter.
- Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), yaitu zona perairan laut yang diukur sejauh 200 mil dari garis dasar ke arah laut bebas. Pada zona ini negara Indonesia memiliki hak untuk melakukan eksplorasi, eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan sumber daya alam yang ada. Di zona ini kebebasan pelayaran dan pemasangan kabel atau pipa bawah laut tetap diakui sesuai prinsip hukum laut internasional
0 komentar:
Posting Komentar