Tanah (Pedosfer)
Tanah (Pedosfer) yaitu suatu benda alam yang menempati lapisan kulit bumi yang teratas dan terdiri atas butir tanah, air, udara, sisa tumbuh2an dan hewan, yang merupakan tempat tumbuhnya tanaman.
Sebagai tempat tumbuhnya tanaman, peranan tanah yaitu sebagai tempat tegaknya tanaman, tempat menyediakan unsur-unsur makanan, air, dan tempat menyediakan udara bagi pernapasan akar. Kehidupan tanaman sangat ditentukan oleh sifat-sifat tanah, yang merupakan lingkungan hidup sistem perakarannya.
Lapisan Tanah
Dalam garis besarnya lapisan tanah itu dapat dibagi menjadi empat, yaitu:
- Lapisan Tanah Atas.
Lapisan ini tebalnya antara 10 cm – 30 cm, warnanya cokelat sampai kehitam-hitaman, lebih gembur, yang disebut tanah olah atau tanah pertanian. Di sini hidup dan berkembang biak semua jasad hidup tanah dan merupakan lapisan tanah yang tersubur sebagai tempat hidupnya tanaman. Warna hitam atau cokelat dan suburnya tanah disebabkan oleh bunga tanah.
- Lapisan Tanah Bawah.
Lapisan tanah kedua ini tebalnya antara 50 cm – 60 cm, lebih tebal daripada lapisan atas, warnanya kemerah-merahan. Lebih terang atau lebih muda, dan lebih padat. Lapisan tanah ini sering disebut dengan tanah cadas atau tanah keras. Di sini kegiatan jasad hidup berkurang. Tanaman berumur panjang, yang mempunyai akar tunggang yang dalam dapat mencapai lapisan tanah ini.
- Lapisan Bahan Induk Tanah.
Lapisan tanah ketiga ini warnanya kemerah-merahan atau kelabu, keputih-putihan. Lapisan ini dapat pecah dan diubah dengan mudah, tetapi sukar ditembus oleh akar. Di lereng2 gunung lapisan ini sering kelihatan dengan jelas, di mana lapisan di atasnya telah hanyut oleh hujan.
- Lapisan Batuan Induk.
Lapisan yang keempat ini disebut batuan induk. Masih merupakan batuan pejal, belum mengalami proses pemecahan. Inilah merupakan bahan induk tanah yang mengalami perubahan beberapa proses dan memakan waktu yang lama. Di pegunungan sering kelihatan, tetapi tumbuh-tumbuhan tak dapat hidup.
Terjadinya Tanah
Tanah terjadi dari batuan induk, kemudian berubah menjadi bahan induk tanah, dan berangsur-angsur menjadi lapisan tanah bawah, yang akhirnya membentuk tanah atas dalam waktu yang lama sekali. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya tanah, yaitu:
- Sinar matahari
- Air
- Udara
- Tumbuh-tumbuhan
- Makhluk hidup
- Jasad hidup dalam tanah.
Jenis Tanah
Jenis-jenis tanah, yaitu:
- Tanah Vulkanis, yaitu tanah yang berasal dari bahan-bahan yang dikeluarkan oleh letusan gunung berapi. Tanah ini terdapat banyak di sekitar gunung berapi.
- Tanah Kapur, yaitu tanah yang tembus air, tanah ini kurang subur, dan banyak terdapat di pegunungan kapur.
- Tanah Laterit, yaitu tanah vulkanis yang telah kena proses pelarutan karena hujan yang banyak serta suhu yang tinggi, sehingga warnanya dari kelabu berubah menjadi kemerah-merahan.
- Tanah Padzol, yaitu tanah vulkanis yang terkena hujan banyak, tetapi dengan suhu yang rendah, dan banyak terdapat di daerah pegunungan. Warnanya kekuning-kuningan.
- Tanah Margalit, yaitu tanah yang terjadi dari batuan yang banyak mengandung kapur dengan pengaruh hujan yang tidak merata sepanjang tahun, sehingga warnanya berubah menjadi hitam.
- Tanah Terrarosa, yaitu tanah yang terbentuk karena hasil pelarutan batuan kapur, tanah ini banyak ditemukan di dasar-dasar lembah dan dolina-dolina pegunungan kapur.
- Tanah Liat, yaitu jenis tanah yang memiliki butiran yang halus, dan bentuknya berupa lempeng sifat dari tanah ini, bila kena air sangat lekat dan jika kering menjadi keras dan pecah-pecah.
- Tanah Napal, yaitu tanah liat yang tercampur dengan batu kapur.
- Tanah Kaolin, yaitu jenis tanah liat yang baik untuk membuat barang-barang keramik.
- Tanah Rawang (organosol), yaitu tanah yang terbentuk dari sisa tumbuh-tumbuhan dan terdapat di daerah yang berpaya-paya dan selalu tergenang air.
- Tanah Padas, yaitu tanah yang padat, akibat mineral-mineral yang dikeluarkan oleh air dari lapisan bagian atas tanah.
- Tanah Aluvial, yaitu tanah yang berasal dari endapan lumpur yang dibawa melalui sungai. Tanah ini bersifat subur sehingga baik untuk pertanian.
- Tanah Pasir, yaitu tanah yang berasal dari batu pasir yang telah melapuk. Tanah ini sangat miskin dan kadar air di dalamnya sangat sedikit. Tanah pasir yang terdapat di pantai-pantai pasir disebutsand dune. Contohnya pantai Parangtritis, Yogyakarta.
- Tanah Humus (Bunga Tanah), yaitu tanah yang terjadi dari tumbuh-tumbuhan yang telah membusuk. Tanah yang mengandung humus bersifat sangat subur dan umumnya berwarna hitam.
- Tanah Lempung (debu), Yaitu tanah yang tidak mudah merembaskan air. Tanah lempung lebih berat daripada tanah pasir, tetapi lebih ringan daripada tanah liat. Butir-butirnya lebih halus daripada tanah pasir, tetapi lebih longgar daripada tanah liat.
Tingkatan-tingkatan dalam Proses Perubahan Tanah :
- Stadium Embrional : tanah yang masih berupa batuan segar.
- Stadium Yuvernil : tanah muda remaja yang belum begitu produktif.
- Stadium Veriil : tanah dewasa yang produktif
- Stadium Seriil : tanah sudah tua dan kurang produktif.
Klasifikasi Tekstur Tanah
Pengelompokan tanah terdiri dari : pasir, debu, liat
1) Pasir
- memiliki ciri terasa kasar jika dipegang
- berbutir
- tidak lengket
- tidak bias dibentuk bola atau gulungan
- pengalirkan air (porous/permeable)
2) Debu/Endapan
- terasa tidak kasar
- masih terasa berbutir
- agak melekat
- dapat dibentuk bola atau tegak
3) Liat
- terasa berat
- halus
- sangat lekat
- dapat dibentuk bola dengan baik
- mudah digulung
- juka dibentuk pita panjang mencapai 5 cm atau lebih
- agak sulit menyerapkan air (tidak porous /impermeable)
Tabel klasifikasi tekstur tanah
Mm Inchi Klasifikasi
2,0 0,08 Sangat kasar pasir
1,0 0,04 Kasar pasir
0,500 0,002 Sedang pasir
0.100 0.004 Halus pasir
0,002 0,008 Debu
0,002 0,009 liat
0 komentar:
Posting Komentar