Bentuk Muka Bumi Akibat Tektonisme
Saya terkejut ketika meminta siswa mengisi lembar penilaian diri tentang penguasaan materi tentang Lithosfer, ternyata umumnya mereka menjawab tidak/kurang menguasai tentang materi bentuk muka Bumi akibat tenaga endogen dan tenaga eksogen. Lantaran itulah kemudian saya berusaha memberikan refleksi berupapembelajaran ulang agar mereka betul-betul menguasai submateri tersebut. Pembelajaran ulang di samping dilakukan di kelas, dilakukan pula melalui media fb ini. Berikut uraiannya:
Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari dalam (endogen) yang membentuk permukaan
Bumi (bentuk-bentuk muka Bumi), berupa:
(1) Sesar/patahan atau retakan (fault) dan dislokasi yang melantarkan terbentuknya lembah patahan (graben/slenk) dan puncak patahan (horst). Contoh: patahan Semangko di Sumatra.
(2) Lipatan (fold) yang juga disebut gaya orogenesis menghantarkan terbentuknya gunung dan/atau pegunungan lipatan dengan puncak lipatan (antiklinal) dan lembah lipatan (sinklinal), serta antiklinorium dan sinklinorium.
(3) Fleksur (tanah bungkuk), merupakan lapisan tanah/batuan yang patah tidak secara keseluruhan sehingga membentuk permukaan Bumi yang membungkuk
(4) Dekstral, merupakan retakan atau sesar yang jika kita berdiri di salah satu potongan sesar, maka potongan yang di depan kita bergeser ke arah kanan (lihat gambar).
(5) Sinistral, adalah sesar/retakan yang jika kita berdiri di potongan satu, maka potongan yang di depan kita bergeser ke arah kiri (lihat gambar).
(6) Epirogenetik positif, adalah gerak turunnya daratan yang mengakibatkan permukaan air laut naik. Contoh: turunnya daratan di kepulauan Maluku dan Banda.
(7) Epirogenetik negatif, adalah gerak naiknya daratan sehingga seolah-olah permukaan laut menjadi turun. Contoh: naiknya pulau Buton dan pulau Timor. Juga naiknya pulau Simeulue (Nanggroe Aceh Darussalam) pasca gempa hebat yang memicu terjadinya tsunami pada Desember 2004 lalu.
Tektonisme sering juga disebut dengan dislokasi. Dislokasi berasal dari bahasa Latin, dislokale. Dis berarti pergeseran dan locale berarti tempat. Dengan demikian dislokasi berarti perubahan/pergeseran tempat. Pengertian dislokasi dalam Geologi adalah perubahan susunan kulit Bumi akibat gaya endogen yang menekan lapisan tersebut sehingga terjadi lipatan atau sesar secara vertikal/radial yang membentuk gunung/pegunungan lipatan dg waktu relatif singkat (orogenesis) maupun secara horizontal/tangensial dg waktu sangat lama dengan cakupan daerah yang relatif luas (epirogenesis).
Di samping itu tektonisme sering juga disebut dengan diastrofisme (bhs Inggris: diastrophism). Diastrofisme adalah proses pembentukan kembali kulit Bumi yang berupa pembentukan gunung-gunung, dataran tinggi (plateau), lembah-lembah, lipatan-lipatan, retakan-retakan dsb. Jadi diastrofisme merupakan semua proses yang menghasilkan perubahan bentuk kulit Bumi yang mencakup orogenesis dan epirogenesis.
Bentuk-bentuk muka Bumi lantaran pengaruh tektonisme ini sendiri dalam Geomorfologi termasuk dalam bentang alam atau bentuk lahan (landform) struktural yang prosesnya melalui pengangkatan, penurunan, pelengkungan, pelenturan, dan pelipatan serta pematahan kerak Bumi. (Dari berbagai sumber).
Semoga bermanfaat
BalasHapusSangat bermanfaat Bu,.. terutama buat review lagi materi geografi kelas 10
BalasHapusIya Vania, terimakasih...sukses ya...
HapusSangat bermanfaat bu. Khususnya bagi peserta didik. Ini bisa dijadikan refensi. Sukses ya bu
BalasHapusTerimakasih....
Hapuswahh keren bu, ini sgt membantu����
BalasHapuswahh keren bu, ini sgt membantu����
BalasHapusBagus.. Materiny
BalasHapusSaat mengajarkan materi lithosfer ini, metode apa yg ibu pakai serta media apa saja yg digunakan sehingga menarik bagi semua siswa?
BalasHapusterimakasih pak Samriadi, saya pakai metode inqury dengan tugas LKPD dikerjakan secara berkelompok, dan nanti terakhir meminta anak untuk presentasi, ...
BalasHapus