Kamis, 05 Agustus 2021

AKM KONSEP GEOGRAFI


AKM KD 3.1 KONSEP GEOGRAFI 

Perhatikan pernyataan berikut tentang KONSEP GEOGRAFI. Pilih Benar atau salah

1. 1. Kota Batam secara geografis mempunyai letak yang sangat strategis, yaitu terletak di jalur pelayaran dunia internasional. Kota Batam berdasarkan perda nomor 2 tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batam 2004-2014, terletak antara 0ᵒ 25’ 29’ “-1ᵒ 15’ 00” Lintang Utara 103ᵒ 34’35” - 104ᵒ 26’ 04” Bujur Timur.

Pernyataan diatas tentang konsep Lokasi .

2.      Perhatikan gambar berikut :



Dari gambar bisa di jelaskan tentang konsep …………

3.      “Suatu tempat dapat dikatakan dalam keadaan terasing atau terisolasi kalau tempat itu sukar dijangkau (dengan sarana komunikasi atau angkutan) dari tempat-tempat lain, meski tempat tersebut relatif tidak jauh dari tempat-tempat lain ituRintangan medan berupa adanya rangkaian pegunungan tinggi, hutan lebat, dan rawa-rawa atau gurun pasir yang luas merupakan contoh penyebab suatu tempat kurang dapat dijangkau dari tempat-tempat lain.Faktor sosial yang berupa bahasa, adat istiadat serta sikap penduduk yang berlainan (mencurigai setiap orang asing sebagai musuh) dapat pula menjadikan faktor penyebab keterjangkauan suatu tempat." Pernyataan diatas adalah contoh Konsep dari Keterjangkauan

4. 4. Kota yang merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau ini, memiliki luas wilayah daratan seluas 715 km², sedangkan luas wilayah keseluruhan mencapai 1.575 km². Kota Batam beriklim tropis dengan suhu rata-rata 26 sampai 34 derajat celsius. Kota ini memiliki dataran yang berbukit dan berlembah. Tanahnya berupa tanah merah yang kurang subur dan cuaca yang sering berubah sehingga untuk dijadikan lahan pertanian hanya tanaman yang dapat tumbuh tanpa mengikuti musim.

Pernyataan diatas merupakan contoh konsep Morfologi

5. Kawasan Batam memiliki ketinggian antara 7-160 mdpl, relatif datar dengan variasi berbukit-bukit dengan ketinggian maksimal mencapai 160 mdpl. Wilayah kota yang memiliki kemiringan antara 0-3% tersebar dipesisir pantai Teluk Sanimba, Teluk Jodoh, Teluk Tering dan Teluk Duriangkang, yang sesuai dengan segala jenis aktivitas perkotaan. Wilayah dengan kemiringan 3-10% hampir tersebar di seluruh Pulau Batam mulai dari Perbukitan Dangas Pancur di Sekupang dan Tanjung Uncang ke sebelah Timur, dari Teluk Jodoh sampai Duriangkang dan terus sampai ke pesisir timur sebagian besar dimanfaatkan untuk kegiatan perkotaan. Lereng dengan kemiringan antara 10-20% tersebar dibagian tengah Pulau Batam, Rempang, Galang dan Galang Baru. Lereng dengan kemiringan 20-40% hingga di atas 40% sebaran luasnya membentuk jalur sempit di punggung bukit yang terpencar sepanjang Bukit Dangas Pancur, Bukit Senyum dan kawasan perbukitan di Pulau Rempang dan Galang Baru difungsikan untuk daerah konservasi dan resapan air. Pernyataan diatas merupakan contoh konsep Morfologi

5.      6. Bentuk permukaan yang beraneka ragam dan jalur transportasi darat                           berpengaruh terhadap bentuk-bentuk permukiman desa yang ada. Di daerah yang cenderung landai seperti cekungan Wonosari permukiman penduduk cenderung mengumpul, di sepanjang jalur transportasi Jogja-Wonosari permukiman penduduk cenderung memanjang sedangkan di bagian selatan yang merupakan kawasan karst dengan bukit-bukit karst yang banyak membuat dusun-dusun dalam satu desa yang ada terpisah-pisah satu dengan yang lain. PERNYATAAN TSB MERUPAKAN KONSEP POLA.

6.    7.  Bervariasinya bentuk permukaan bumi memberikan nilai manfaat yang

bervariasi pula bagi penduduk, salah satunya adalah pada kegiatan wisata pantai. Kegiatan wisata pantai di Gunungkidl memberikan nilai manfaat yang berbeda-beda bagi penduduk. Bagi wisatawan yang datang ke kawasan pantai maka wilayah tersebut merupakan tempat wisata untuk melepas penat dan melakukan kegiatan refreshing. Bagi penduduk setempat wisata pantai merupakan sumber mata pencaharian yang dapat digunakan untuk memenuhi kelangsungan hidup dan menaikkan taraf hidup. Bagi pemerintah daerah wisata pantai merupakan salah satu tempat wisata yang memberikan pendapatan asli daerah yang dapat digunakan untuk kemajuan pembangunan daerah. PERNYATAAN TSB TERMASUK KONSEP NILAI KEGUNAAN.

 

7.  8.    Kondisi Geomorfologi dan Geologi yang berbeda menyebabkan wilayah di 

 

kabupaten Gunungkidul memiliki perbedaan yang khas dengan lainnya

 

(Perbedaan Wilayah). Sebagai contoh pada bagian selatan yang merupakan

kawasan karst Gunungsewu. Kawasan ini berbatasan langsung dengan pantai selatan atau samudera Indonesia. Kawasan karst Gunungsewu merupakan kawasan karst yang terbentuk oleh proses pelarutan batuan kapur oleh air hujan dan pengangkatan dasar pada masa lampau. Kondisi ini menyebabkan perbukitan karst yang berbatasan langsung dengan laut memilki tebing-tebing curam yang memisahkan antara pantai satu dengan lainnya. Terdapat kurang lebih 50 pantai di sepanjang wilayah selatan kabupaten Gunungkidul dengan sekitar 35 diantaranya telah dikembangkan oleh investor, pemda maupun penduduk setempat. Banyaknya jumlah pantai ini yang membedakan wisata pantai Gunungkidul dengan daerah lainnya. Banyaknya pilihan menikmati keindahan pantai membuat wisatawan berdatangan dari daerah lain sehingga menyebabkan sektor wisata pantai di Gunungkidul berkembang dengan pesat di saat beberapa wisata pantai di daerah lain di pantai selatan Jawa tidak begitu berkembang, apalagi pantai yang langsung berbatasan dengan dataran rendah. PERNYATAAN TSB MERUPAKAN KONSEP DIFFERENSIASI AREA

 

8.  9. Ketersediaan air bersih di wilayah kabupaten Gunungkidul tersebar

 

secaratidak merata. Wilayah Gunungkidul bagian barat, tengah dan timur cenderung kecukupan dan tidak bermasalah dengan air bersih karena air tanah cenderung dangkal dan mudah diambil. Bagian utara pada waktu-waktu tertentu ada yang mengalami kesulitan air bersih karena sumber-sumber air mengering. Bagian selatan yang merupakan kawasan karst sering mengalami kekeringan parah dan kekurangan air bersih pada musim kemarau. Hal ini terjadi karena air hujan yang tertampung di telaga selama musim penghujan cepat larut kebawah permukaan tanah karena proses solusinal sehingga air permukaan cenderung habis pada musim kemarau. PERNYATAAN TSB MERUPAKAN KONSEP Keterkaitan Keruangan


9.      Salah satu kegiatan pertanian yang tetap mampu berjalan meski di tengah kekeringan pada musim kemarau di kawasan karst Gunungsewu adalah budidaya singkong/ketela pohon. Karena sifatnya yang tidak membutuhkan air banyak maka ketela pohon tetap mampu hidup dan dibudidayakan oleh penduduk di kawasan karst. Hasil budidaya ketela pohon tersebut kemudian diolah menjadi bahan makanan seperti gatot, thiwul, krecek/manggleng, paru, dan berbagai makanan olehan lainnya. Selain itu ketela pohon yang dikeringkan menjadi gaplek juga dapat dijadikan sebagai pencampur makanan ternak. Hasil olahan dan hasil lain dari budidaya ketela pohon itu kemudian dipasarkan ke Wonosari untuk memenuhi kebutuhan pokok penduduk. Beberapa hasil olahan seperti gatot dan thiwul bahkan menjadi salah satu makanan yang dicari para wisatawan dari luar daerah. PERNYATAAN TSB MERUPAKAN KONSEP INTERAKSI INTERDEPENDENSI.

  

0 komentar:

Posting Komentar