AKM KD 3.1 KONSEP GEOGRAFI
Perhatikan pernyataan
berikut tentang KONSEP GEOGRAFI. Pilih Benar atau salah
1. 1. Kota Batam
secara geografis mempunyai letak yang sangat strategis, yaitu terletak di jalur
pelayaran dunia internasional. Kota Batam berdasarkan perda nomor 2 tahun 2004
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batam 2004-2014, terletak antara 0ᵒ 25’
29’ “-1ᵒ 15’ 00” Lintang Utara 103ᵒ 34’35” - 104ᵒ 26’ 04” Bujur Timur.
Pernyataan diatas tentang konsep
Lokasi .
2.
Perhatikan
gambar berikut :
Dari gambar bisa di jelaskan
tentang konsep …………
3.
“Suatu tempat dapat dikatakan dalam keadaan terasing atau
terisolasi kalau tempat itu sukar dijangkau (dengan sarana komunikasi atau
angkutan) dari tempat-tempat lain, meski tempat tersebut relatif tidak jauh
dari tempat-tempat lain ituRintangan medan berupa adanya rangkaian pegunungan
tinggi, hutan lebat, dan rawa-rawa atau gurun pasir yang luas merupakan contoh
penyebab suatu tempat kurang dapat dijangkau dari tempat-tempat lain.Faktor
sosial yang berupa bahasa, adat istiadat serta sikap penduduk yang berlainan
(mencurigai setiap orang asing sebagai musuh) dapat pula menjadikan faktor
penyebab keterjangkauan suatu tempat." Pernyataan diatas adalah contoh
Konsep dari Keterjangkauan
4. 4. Kota yang merupakan bagian dari Provinsi
Kepulauan Riau ini, memiliki luas wilayah daratan seluas 715 km²,
sedangkan luas wilayah keseluruhan mencapai 1.575 km². Kota Batam beriklim
tropis dengan suhu rata-rata 26 sampai 34 derajat celsius. Kota ini memiliki
dataran yang berbukit dan berlembah. Tanahnya berupa tanah merah yang kurang
subur dan cuaca yang sering berubah sehingga untuk dijadikan lahan pertanian
hanya tanaman yang dapat tumbuh tanpa mengikuti musim.
Pernyataan diatas merupakan contoh konsep Morfologi
5. Kawasan Batam memiliki ketinggian
antara 7-160 mdpl, relatif datar dengan variasi berbukit-bukit dengan
ketinggian maksimal mencapai 160 mdpl. Wilayah kota yang memiliki kemiringan
antara 0-3% tersebar dipesisir pantai Teluk Sanimba, Teluk Jodoh, Teluk Tering
dan Teluk Duriangkang, yang sesuai dengan segala jenis aktivitas perkotaan.
Wilayah dengan kemiringan 3-10% hampir tersebar di seluruh Pulau Batam mulai
dari Perbukitan Dangas Pancur di Sekupang dan Tanjung Uncang ke sebelah Timur,
dari Teluk Jodoh sampai Duriangkang dan terus sampai ke pesisir timur sebagian
besar dimanfaatkan untuk kegiatan perkotaan. Lereng dengan kemiringan antara 10-20%
tersebar dibagian tengah Pulau Batam, Rempang, Galang dan Galang Baru. Lereng
dengan kemiringan 20-40% hingga di atas 40% sebaran luasnya membentuk jalur
sempit di punggung bukit yang terpencar sepanjang Bukit Dangas Pancur, Bukit
Senyum dan kawasan perbukitan di Pulau Rempang dan Galang Baru difungsikan
untuk daerah konservasi dan resapan air. Pernyataan
diatas merupakan contoh konsep Morfologi
5. 6. Bentuk permukaan yang beraneka ragam dan jalur transportasi darat berpengaruh terhadap bentuk-bentuk permukiman desa yang ada. Di daerah yang cenderung landai seperti cekungan Wonosari permukiman penduduk cenderung mengumpul, di sepanjang jalur transportasi Jogja-Wonosari permukiman penduduk cenderung memanjang sedangkan di bagian selatan yang merupakan kawasan karst dengan bukit-bukit karst yang banyak membuat dusun-dusun dalam satu desa yang ada terpisah-pisah satu dengan yang lain. PERNYATAAN TSB MERUPAKAN KONSEP POLA.
6. 7. Bervariasinya bentuk permukaan bumi memberikan nilai
manfaat yang
bervariasi pula bagi penduduk, salah satunya adalah pada
kegiatan wisata pantai. Kegiatan wisata pantai di Gunungkidl memberikan nilai
manfaat yang berbeda-beda bagi penduduk. Bagi wisatawan yang datang ke kawasan
pantai maka wilayah tersebut merupakan tempat wisata untuk melepas penat dan
melakukan kegiatan refreshing. Bagi penduduk setempat wisata pantai merupakan
sumber mata pencaharian yang dapat digunakan untuk memenuhi kelangsungan hidup
dan menaikkan taraf hidup. Bagi pemerintah daerah wisata pantai merupakan salah
satu tempat wisata yang memberikan pendapatan asli daerah yang dapat digunakan
untuk kemajuan pembangunan daerah. PERNYATAAN TSB TERMASUK KONSEP NILAI
KEGUNAAN.
|
7. 8. Kondisi Geomorfologi
dan Geologi yang berbeda menyebabkan wilayah di |
|
kabupaten Gunungkidul memiliki perbedaan yang khas dengan
lainnya |
|
(Perbedaan Wilayah). Sebagai contoh pada bagian selatan yang
merupakan |
|
8. 9. Ketersediaan air bersih
di wilayah kabupaten Gunungkidul tersebar |
|
secaratidak merata. Wilayah Gunungkidul bagian barat, tengah dan timur cenderung kecukupan dan tidak bermasalah dengan air bersih karena air tanah cenderung dangkal dan mudah diambil. Bagian utara pada waktu-waktu tertentu ada yang mengalami kesulitan air bersih karena sumber-sumber air mengering. Bagian selatan yang merupakan kawasan karst sering mengalami kekeringan parah dan kekurangan air bersih pada musim kemarau. Hal ini terjadi karena air hujan yang tertampung di telaga selama musim penghujan cepat larut kebawah permukaan tanah karena proses solusinal sehingga air permukaan cenderung habis pada musim kemarau. PERNYATAAN TSB MERUPAKAN KONSEP Keterkaitan Keruangan
9. Salah satu kegiatan pertanian yang tetap mampu berjalan meski di tengah kekeringan pada musim kemarau di kawasan karst Gunungsewu adalah budidaya singkong/ketela pohon. Karena sifatnya yang tidak membutuhkan air banyak maka ketela pohon tetap mampu hidup dan dibudidayakan oleh penduduk di kawasan karst. Hasil budidaya ketela pohon tersebut kemudian diolah menjadi bahan makanan seperti gatot, thiwul, krecek/manggleng, paru, dan berbagai makanan olehan lainnya. Selain itu ketela pohon yang dikeringkan menjadi gaplek juga dapat dijadikan sebagai pencampur makanan ternak. Hasil olahan dan hasil lain dari budidaya ketela pohon itu kemudian dipasarkan ke Wonosari untuk memenuhi kebutuhan pokok penduduk. Beberapa hasil olahan seperti gatot dan thiwul bahkan menjadi salah satu makanan yang dicari para wisatawan dari luar daerah. PERNYATAAN TSB MERUPAKAN KONSEP INTERAKSI INTERDEPENDENSI.
0 komentar:
Posting Komentar